Tanaman Asli Indonesia “yang dicari – cari” NATO.
North Atlantic Treaty Organization atau disingkat NATO adalah sebuah organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun 1949, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April 1949. Nama resminya yang lain adalah dalam bahasa Perancis: l'Organisation du Traité de l'Atlantique Nord (OTAN).
Pasal utama persetujuan tersebut adalah Pasal V, yang berisi:
Para anggota setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari mereka di Eropa maupun di Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota. Selanjutnya mereka setuju bahwa, jika serangan bersenjata seperti itu terjadi, setiap anggota, dalam menggunakan hak untuk mepertahankan diri secara pribadi maupun bersama-sama seperti yang tertuang dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan membantu anggota yang diserang jika penggunaan kekuatan semacam itu, baik sendiri maupun bersama-sama, dirasakan perlu, termasuk penggunaan pasukan bersenjata, untuk mengembalikan dan menjaga keamanan wilayah Atlantik Utara.
Para anggota setuju bahwa sebuah serangan bersenjata terhadap salah satu atau lebih dari mereka di Eropa maupun di Amerika Utara akan dianggap sebagai serangan terhadap semua anggota. Selanjutnya mereka setuju bahwa, jika serangan bersenjata seperti itu terjadi, setiap anggota, dalam menggunakan hak untuk mepertahankan diri secara pribadi maupun bersama-sama seperti yang tertuang dalam Pasal ke-51 dari Piagam PBB, akan membantu anggota yang diserang jika penggunaan kekuatan semacam itu, baik sendiri maupun bersama-sama, dirasakan perlu, termasuk penggunaan pasukan bersenjata, untuk mengembalikan dan menjaga keamanan wilayah Atlantik Utara.
Dan dibawah ini adalah tanaman yg dicari-cari NATO.
Rami (Boehmeria nivea)
Rami merupakan tanaman tahunan dengan bentuk tanaman herba berumpun
banyak yang menghasilkan serat dari kulit batangnya. Serat rami
tergolong dalam serat panjang, kuat, dan baik untuk bahan baku tekstil
karena memiliki struktur yang mirip dengan serat kapas (Berger, 1969;
Buxton dan Greenhalgh, 1989). Untuk diambil seratnya, batang tanaman
rami dipanen setiap dua bulan sekali dan diproses dengan mesin
dekortikator sehingga menghasilkan serat kasar (china grass). Sebelum
dipintal menjadi benang, serat kasar yang masih banyak mengandung getah
(gum) perlu dibersihkan melalui proses degumming, dan proses pemutihan
serta pelemasan dengan pemberian minyak (oiling) sehingga menjadi serat
yang putih dan lemas (rami top).
Rami merupakan tanaman hari pendek, umumnya peka sampai sangat peka
panjang penyinaran (fotoperiodisitas). Tanaman ini memiliki adaptasi
yang luas, yakni mulai dari kondisi ekuator di Indonesia dan Filipina
(6o-9o LU dan LS) hingga 38o LU atau lebih di Jepang dan Korea Selatan,
juga Rusia (45°LU) serta berkembang di beberapa negara lainnya baik
beriklim tropis maupun subtropis (Zaitgev dalam Dempsey, 1975).
Temperatur ideal untuk rami adalah sekitar 20°C-27°C, namun, rami bisa
tumbuh pada temperatur < 20°C hingga 30°C atau lebih. Tanaman rami
akan mengalami dorman dan tidak menghasilkan pada temperatur < l0o C
(Oshiumi, dalam Dempsey, 1975). Soeroto (1956) menyebutkan bahwa tanaman
rami akan tumbuh dan berproduksi tinggi di Indonesia bila ditanam pada
daerah dataran menengah sampai dataran tinggi (500-1500 m dpl.). Menurut
Suratman et at. (1993) tanaman ini bisa diusahakan dari dataran rendah
sampai pegunungan (10-1500 m dpl.). Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian yang dilaporkan Anonim (1958) mengenai uji klon rami di
Lembang dan Bogor, Sastrosupadi et at. (1993) yang melaporkan hasil
penelitian uji klon rami di dataran rendah, Setyo-Budi et al. (1993a)
yang menguji beberapa klon rami di lahan gambut. Dari hasil penelitian
tersebut, produktivitas serat yang paling tinggi adalah di dataran
tinggi (> 700 m dpl.) yakni berkisar antara 2,5-3,0 ton/ha/tahun.
Untuk dataran menengah (400) 700 m dpl.) produktivitasnya 2,0-2,5
ton/ha/tahun, sedangkan di dataran rendah « 400 m dpl.) adalah 1,5-2,0
ton/ha/tahun.
Dan Anda tahu, apa yang dilakukan pemerintah Indonesia menanggapi berita ini?
Menurut Achmad (peneliti Balitbang TNI), sejak dipasarkan tahun 2007, pemerintah belum melirik pakaian ini, justru mereka mendapatkan pesanan tetap dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Pemerintah belum mau pakai ini, malahan yang beli ini adalah NATO, tiap tahun kita mendapatkan order sebanyak 30 ribu setel pakaian tentara (topi, baju, celana, dan sepatu),”
Sekarang agan tahu kan, betapa besarnya potensi yang kita punya di negeri ini. Namun sayang, semua itu kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan Anda.
Menurut Achmad (peneliti Balitbang TNI), sejak dipasarkan tahun 2007, pemerintah belum melirik pakaian ini, justru mereka mendapatkan pesanan tetap dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Pemerintah belum mau pakai ini, malahan yang beli ini adalah NATO, tiap tahun kita mendapatkan order sebanyak 30 ribu setel pakaian tentara (topi, baju, celana, dan sepatu),”
Sekarang agan tahu kan, betapa besarnya potensi yang kita punya di negeri ini. Namun sayang, semua itu kurang mendapat perhatian dari pemerintah. Semoga informasi ini dapat menambah pengetahuan Anda.